BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Masalah Utama
Defisit Perawatan diri
1.2 Proses Terjadinya Masalah
1.2.1 Pengertian
Hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehat.
Suatu pengetahuan tentang usaha – usaha kesehatan perseorangan untuk :
1. Agar dapat memelihara kesehatan diri sendiri.
2. Memperbaiki dan mempertinggi nilai kesehatan.
3. Mencegah timbulnya penyakit.
Perawatan diri mencakup aktifitas yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan harian yang secara umum dikenal sebagai aktifitas kehidupan sehari – hari, yang dipelajari setiap waktu dan menjadi kebiasaan dalam hidupnya, termasuk aktifitas perawatan diri tidak termasuk apa yang biasa dikerjakan (hygiene mandi, memakai baju, toileting dan makan).
1.2.2 Tanda dan Gejala
Tubuh | Tanda-Tanda Abnormal | Tanda-Tanda Normal |
Rambut | Kering, kusam, lambat tumbuh | Kilat, berminyak, tidak kering |
Kulit | Kering, sangat berminyak, pecah - pecah, kemerah – merahan | Lembab, sedikit lembab, turgor baik |
Mata | Kering, kemerahan | Berbinar, jernih |
Lidah | Merah, bercak-bercak, bengkak | Merah muda, lembab |
Membran Mukosa | Kemerahan, bercak-bercak, kering, mudah pecah | Merah muda, lembut |
Kardiovaskuler | HR naik, tekanan darah naik, irama tidak teratur | HR dan tekanan darah normal, irama jantung normal |
Otot | Tonus lembek, tidak berkembang | Firm (lembut / lunak, berkembang baik) |
1.2.3 Penyebab
1. Dapat dihubungkan dengan :
Depresi, putus asa, kehilangan mobilitas, ketidak seimbangan perceptual / kognitif, ketidak nyamanan.
2. Kemungkinan dapat dibuktikan oleh :
Kerusakan kemampuan melakukan aktifitas misal : Ketidak mampuan membawa makanan dari piring ke mulut. Ketidak mampuan memandikan bagian tubuh, Kerusakan kemampuan untuk memasang atau melepas pakaian, kesulitan menyelesaikan tugas toileting.
Fisiologis
Ada kalanya, kebiasaan merawat diri sehari – hari perlu dirubah sesuai dengan keadaan pasien, apabila keadaan pasien dengan pola aktifitas yang menurun maka sebagai perawat kita harus membantu pasien dalam membersihkan dirinya. Pasien yang suhu badannya naik mungkin perlu perawatan mulut khusus agar bibir dan lidahnya serta selaput lender mulutnya tidak menjadi kering.
Klasifikasi
1. Hygiene Rambut
Tujuan :
1) Untuk keindahan rambut.
2) Untuk menahan panas.
3) Kesehatan kulit kepala.
4) Menghilangkan kutu rambut.
2. Oral Hygiene
Tujuan :
1) Memelihara kesehatan gigi dan gusi.
2) Membantu menambah nafsu makan.
3) Memberikan kesegaran dan kenyamanan bagi pasien.
4) Menambah rasa percaya diri.
3. Hygiene Kulit
Tujuan :
1) Menghilangkan bau badan.
2) Menghilangkan kotoran - kotoran.
3) Memberikan kesegaran dan kenyamanan.
4) Mencegah penyakit kulit.
4. Hygiene Kelamin
Tujuan :
1) Mencegah timbulnya penyakit pada alat kelamin (infeksi).
2) Menjaga agar kelamin tetap dalam keadaaan bersih.
3) Memberikan rasa nyaman bagi pasien.
4) Mencegah kerusakan kulit.
1.2.4 Akibat
1. Badan kotor dan berbau.
2. Rambut kotor, kusut dan berbau.
3. Kuku panjang dan hitam.
4. Mulut kotor dan berbau (termasuk lidah dan gigi).
1.3 Pohon Masalah
1.4 Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu diKaji
Masalah Keperawatan | Data Yang Perlu Dikaji |
Sindrom kurang perawatan diri (personal hygiene) berhubungan dengan kelainan visual sekunder | (1) Kemampuan untuk makan sendiri : 1. Mencari makan. 2. Memilih makan. 3. Memotong makanan. (2) Kemampuan mandi sendiri : 1. Melepaskan baju untuk mandi. 2. Melakukan kebersihan mulut. 3. Melakukan kebersihan pakaian bagi tubuh.
|
1.3 Diagnosis Keperawatan
Sindrom kurang perawatan diri (personal hygiene) berhubungan dengan kelainan visual sekunder
1.4 Rencana Asuhan Keperawatan
Sindrom kurang perawatan diri (personal hygiene) berhubungan dengan kelainan visual sekunder. Dapat dihubungkan dengan :
1) Kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan ketahanan, kehilangan kontrol / koordinasi otot.
2) Kerusakan perseptual / kognitif.
3) Nyeri / ketidak nyamanan.
4) Depresi
TUM: Klien dapat memenuhi kebersihan diri dengan adekuat.
TUK:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Beri salam/panggil nama.
b. Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan.
c. Jelaskan maksud hubungan interaksi.
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.
e. Beri rasa aman dan sikap empati.
f. Lakukan kontak singkat tapi sering.
2. Klien dapat mendefinisikan penyebab difisit perawatan diri
a. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
b. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan gangguan kebersihan diri.
3. Klien dapat mengidentifikasikan tanda-tanda perilaku kekerasan
a. Anjurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat menurunnya keberishan diri.
b. Observasi tanda perilaku gangguan kebersihan diri.
c. Simpulkan bersama klien tanda-tanda gangguan defisit perawatan diri yang dialami klien.
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku defisit perawatan diri yang biasa dilakukan
a. Anjurkan klien untuk mengungkapkan defisit perawatan diri yang biasa dilakukan klien.
b. Bantu klien bermain peran sesuai dengan defisit perawatan diri yang biasa dilakukan.
c. Bicarakan dengan klien, apakah dengan cara yang klien lakukan masalah selesai.
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku defisit perawatan diri
a. Bicarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.
6. Klien dapat mendefinisikan cara kontruktif dalam merespon terhadap defisit perawatan diri
a. Tanyakan pada klien apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat.
b. Beri pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat.
c. Diskusikan dengan klien cara lain yang sehat.
0 Response to "ASKEP DEFISIT PERAWATAN DIRI"
Posting Komentar